Blitar (beritajatim.com) – Warga Kelurahan Sananwetan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar digegerkan dengan penemuan bayi yang dibuang oleh orang tuanya. Bayi tersebut diduga baru saja dilahirkan sang ibu, 2 jam sebelum dibuang di depan kamar mandi gazebo rumah kos Mawar jalan A. Yani gang 3 Kelurahan Sananwetan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar.
Hal itu dibuktikan dengan adanya tali pusar yang masih menempel di badan sang bayi laki-laki. Saat ditemukan bayi tersebut juga masih berlumuran darah.
Pemilik Rumah Kos Mawar, Pujiono menyebutkan saat ditemukan sang bayi laki-laki tersebut masih lengkap dengan ari-arinya dan berlumuran darah. Dirinya pun menduga bayi berbobot 2,2 kilogram tersebut baru saja dilahirkan 2 hingga 3 jam oleh sang ibu sebelum dibuang di depan kamar mandi.
Karena masih berlumuran darah bayi laki-laki tersebut pun dikerubungi semut. “Jadi saat ditemukan masih terbungkus jarik, dengan kondisi ari-arinya masih nempel, berlumuran darah sehingga tadi kerubungi semut,” kata Pujiono, Saksi mata, Jumat (03/02/23).
Pujiono menyebutkan bahwa dirinya berada di gazebo rumah kos Mawar tersebut hingga pukul 3 dini hari. Dirinya pun tidak mendengar dan melihat orang meletakkan bayi di depan pintu kamar mandi gazebonya.
Bayi tersebut baru diketahui Pujiono dan sang cucu pada pukul 06.45 WIB. Saat sang cucu ingin mandi di kamar mandi gazebo. Saat itu, cucu Pujiono mendengar suara seperti kucing. Saat dilihat diketahui sumber suara tersebut berasal dari bayi yang terbungkus kain jarik. “Saya perkirakan pelaku menaruh bayinya sekitar jam 4 hingga 5 pagi, soalnya saya di gazebo sampai jam 3 pagi,” katanya.
Dugaan bayi laki-laki tersebut baru saja dilahirkan diperkuat oleh keterangan tim medis Puskesmas Sananwetan Kota Blitar. Menurut tim medis yang merawat, bayi laki-laki tersebut diperkirakan baru saja dilahirkan.
Rentang waktunya antara 2 hingga 3 jam setelah ditemukan oleh warga. Dugaan itu muncul karena kondisi bayi masih lengkap dengan ari-ari dan masih berlumuran darah. Bahkan dari bekas persalinan masih menempel di kain jarik yang digunakan oleh sang ibu untuk membungkus bayinya. Saat ditemukan bayi tersebut juga dalam kondisi kedinginan.
Bahkan saat dibawa ke Puskesmas Sananwetan bayi laki-laki itu, mulai membiru. Namun setelah dilakukan perawatan bayi dengan panjang 46 centimeter itu mulai membaik dan sudah nampak kemerahan.
“Saat ini bayi masih dilakukan perawatan intensif di di puskesmas karena kan saat ditemukan kondisinya memang kedinginan dan kini harus dilakukan perawatan kalau dari tim tadi memang kemungkinan baru saja dilahirkan,” kata Dharma Setiawan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, Jumat (03/02/23).
Tim medis juga menyebutkan bahwa bayi laki-laki tersebut memang sudah waktunya dilahirkan. Namun karena lahirnya secara mandiri maka kondisi kepala sang bayi sedikit mengalami benjolan. Hal itu diduga diakibatkan oleh tekanan saat proses melahirkan. Bayi laki-laki tersebut kini kondisinya mulai membaik, namun hingga kini tim medis masih melakukan observasi. (owi/kun)