Denpasar, baliilu.com – Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 menjadi 2,3% dari perkiraan sebelumnya 2,6%. Hal ini disebabkan oleh fragmentasi politik dan ekonomi yang belum usai serta pengetatan kebijakan moneter yang agresif di negara maju. Koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cukup besar dan disertai dengan meningkatnya risiko potensi resesi terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Namun penghapusan Zero Covid Policy di Tiongkok diperkirakan akan menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
‘’Saya melihat data bulan Februari (2023) menunjukkan wisman dan wisnus masih oke, trend pertumbuhan Bali masih oke. Maka saya tidak membayangkan kekhawatiran negatif dan saya yakin Bali tidak akan mengalami resesi,’’ terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di acara Obrolan Santai BI bareng Media dengan tema ‘’Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Bali 2023: Konsistensi, Inovasi dan Sinergi’’, Kamis, 16 Februari 2023 di salah satu rumah makan di Jalan By Pas Ngurah Rai Denpasar. Turut mendampingi Deputi KPw BI Bali dan pimpinan lainnya.
Trisno Nugroho lanjut menjelaskan, optimisme Bali tidak akan mengalami resesi dan pertumbuhan ekonomi Bali positif 2023 karena beberapa indikator di antaranya tekanan inflasi global terindikasi mulai berkurang, ketidakpastian pasar keuangan global mulai mereda sehingga berdampak pada meningkatnya aliran modal global ke negara berkembang.
Optimisme, ungkap Trisno Nugroho juga tampak dari data menunjukkan momentum pemulihan ekonomi Bali yang meningkat signifikan. Pada triwulan IV 2022, ekonomi Bali tumbuh 6,61% (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,10% (yoy). Ranking Bali naik dari posisi terakhir di tahun sebelumnya ke posisi 24 sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi 2022. Pada triwulan IV 2022, mayoritas lapangan usaha mencatatkan pertumbuhan positif.

Pada tahun 2022, sebagian besar kinerja lapangan usaha di Bali telah meningkat, dengan pertumbuhan tertinggi pada LU Transportasi, diikuti oleh LU Pengadaan Listrik, dan LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Begitu juga pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan struktur ekonomi Bali. Pangsa LU Akmamin dan LU Transportasi telah mengalami kenaikan seiring dengan semakin pulihnya kegiatan pariwisata. Nilai PDRB Bali triwulan IV 2022 juga semakin meningkat, meski masih lebih rendah 3,24% dibandingkan rata-rata triwulanan PDRB tahun 2019. Demikian juga tingkat kunjungan penumpang terus menunjukkan tren peningkatan seiring pelonggaran persyaratan PPLN dan juga dampak suksesnya Bali sebagai tuan rumah KTT G20. Sepanjang tahun 2022, jumlah kedatangan penumpang internasional mencapai 2,33 juta orang.
Sejalan dengan peningkatan penumpang, kunjungan wisatawan juga turut meningkat. Kunjungan wisatawan pada keseluruhan tahun 2022 melonjak signifikan dan pada 2023 diperkirakan terus meningkat, terutama didorong oleh penyelenggaraan MICE dan event strategis. Pada tahun 2023, jumlah wisman yang datang ke Bali berpotensi tembus 4 juta orang.
Trisno Nugroho juga menunjukkan bahwa pertumbuhan juga terjadi di sektor perbankan. Penyaluran kredit terus tumbuh dan kualitas kredit masih terjaga di bawah 5%. Kinerja penyaluran kredit perbankan bertumbuh pada triwulan IV 2022 sebesar 4,12%. Sedangkan perkembangan NPL dan LAR di Bali secara keseluruhan menunjukkan tren yang menurun, namun untuk NPL Akmamin masih dalam fase uptrend dan berada di atas batas aman 5%. Secara keseluruhan baik NPL maupun LAR Bali masih berada di atas nasional.
Sedangkan inflasi Bali di tingkat nasional masuk peringkat 9 tertinggi untuk MTM dan peringkat 15 untuk YOY Januari 2023. Pada Januari 2023, inflasi bulanan nasional terpantau sebesar 0,34% (mtm), secara spasial, Provinsi Bali menempati posisi ke-9 realisasi inflasi mtm (month-to-month) tertinggi pada Januari 2023 yaitu sebesar 0,66% (mtm).
Untuk mengendalikan inflasi di Bali, TPID Provinsi Bali mendorong penanggulangan inflasi melalui 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif, dimana setiap daerah menetapkan program unggulan yang disesuaikan dengan karakteristik masyarakat per wilayah.
Keterjangkauan harga misalnya dengan operasi pasar yang dilaksanakan sinergi antarlembaga dan dilakukan di provinsi dan kabupaten kota. Ketersediaan pasokan dengan pengembangan Kerjasama Antar Daerah (KAD). Kelancaran distribusi dengan rehabilitasi jalan guna menjamin kelancaran distribusi dengan memastikan infrastruktur yang ada dapat digunakan dengan maksimal. Sedangkan komunikasi efektif dengan penyampaian informasi kepada masyarakat melalui berbagai media, seperti media sosial, radio, website, aplikasi (SIPAPA ONLINE), maupun LED di pasar.
Trisno Nugroho juga menggambarkan Indek Pembangunan manusia (IPM) Bali tinggi. Pada tahun 2022 pasca-terkendalinya Covid-19, pembangunan manusia di Provinsi Bali menunjukkan arah perbaikan, dimana tingkat kemiskinan Bali peringkat 1 terendah nasional.
Pertumbuhan ekonomi Bali terus menguat seiring pemulihan kedatangan wisatawan akan terus berlanjut di tahun 2023. Berdasarkan proyeksi skenario dari UNWTO untuk tahun 2023, kedatangan wisatawan asing berpotensi mencapai 80% – 95% dari level pra-pandemi. Level ini lebih baik dibandingkan tahun 2022 yang pulih sebesar 63% dari level pra-pandemi. Meskipun demikian, capaian ini tergantung dari tingkat pemulihan ekonomi negara, tingkat pemulihan kunjungan wisatawan di Asia Pasifik dan konflik geopolitik Rusia-Ukraina dan faktor-faktor lainnya.
Pada tahun 2022, lebih dari 900 juta wisatawan melakukan perjalanan internasional (2x lipat dari capaian di tahun 2021), namun masih 37% lebih rendah dari tahun 2019. Semua region menunjukkan peningkatan signifikan kedatangan wisatawan mancanegara di tahun 2022.
Dalam rangka pemulihan kedatangan wisatawan terdapat beberapa faktor pendorong yang berpotensi akan meningkatkan arus kunjungan global yaitu pelonggaran kebijakan travel di China dan terus menguatnya permintaan di Amerika Serikat. Di sisi lain, masih terdapat tantangan terkait dengan risiko inflasi global, kesehatan dan geopolitik.
‘’Namun dari survei, penglihatan di lapangan dan beberapa event 2023 yang akan terjadi di Bali, semoga bisa mendorong terus optimisme pertumbuhan ekonomi Bali bangkit 2023 ini,’’ tukas Trisno seraya menegaskan ke depan, Bali dalam cakupan lebih luas yaitu Balinusra diharapkan dapat menjadi super hub yang mampu menggabungkan sisi pariwisata (tourism hub), logistik (transshipment hub), dan infrastruktur dengan kawasan lainnya yang diharapkan dapat mendorong aktivitas pariwisata dan menciptakan multiplier effect terhadap kinerja pariwisata secara keseluruhan. (gs/bi)