Ngawi (beritajatim.com) – Adanya bentrokan dan pengeroyokan yang melibatkan anggota perguruan silat terjadi di Desa Kandangan dan Desa Banyu Urip Kecamatan/Kabupaten Ngawi pada Jumat (3/3/2023) dan Sabtu (4/3/2023) menjadi atensi.
Ketua Ikatan Perguruan Silat Indonesia (IPSI) Ngawi Dwi Rianto Jatmiko mengimbau pada anggota seluruh perguruan silat di Ngawi agar waspada terhadap hasutan yang beredar di media sosial.
“Waspada terhadap hasutan yang beredar di media sosial. Karena itu yang menjadi situasi jadi memanas. Jika tidak cermat, maka banyak yang akan merugikan banyak pihak,” kata Mas Antok, sapaan lekat Dwi Rianto Jatmiko, Senin (13/3/2023).
Baca Juga: Fakta-fakta Bentrok Perguruan Silat di Ngawi, Bermula Hoaks
Mas Antok mengaku sudah berkali-kali menekankan pada seluruh perguruan silat agar menjalin komunikasi dengan pengurus yang ada di kecamatan hingga masing-masing desa/kelurahan.
“Kegiatan guyub rukun yang dilaksanakan antar forum perguruan silat juga sering kami jalankan. Kegiatan ini kami tekankan agar diketahui seluruh pengurus dan anggota baik di kecamatan hingga desa. Di tingkat kecamatan itu sudah tidak ada konflik, sebagian desa juga sudah. Secara ketokohan masing-masing perguruan silat sudah tidak ada konflik sebenarnya,” lanjut pria yang juga menjabat Wakil Bupati Ngawi itu.
Antok turut meminta masing-masing perguruan silat jug meningkatkan keamanan di internal masing-masing. Tujuannya agar mereka yang nanti bisa membantu aparat penegak hukum jika sampai ada konflik.
“Karena itu yang paling efektif ketimbang aparat penegak hukum sendiri yang mengamankan. Sehingga bisa diminimalisir nanti adanya konflik,” pungkasnya. (fiq/ted)