Surabaya (beritajatim.com) – Nama-nama daerah di Jawa Timur ternyata ada yang lucu. Beberapa diantaranya terdengar seperti kosa kata yang biasa disebutkan sehari-hari.
Nama daerah juga bisa dipelajari lewat ilmu Toponomi, yakni pengetahuan tentang nama tempat terutama mengenai asal-usulnya. Biasanya nama daerah terkait dengan sejarah ataupun sekedar cerita masyarakat dahulu.
Pemberian nama pada suatu tempat juga mengandung sebab atau maksud tertentu, seperti nama tempat berdasarkan topografi atau keadaan alam tempat itu. Lalu, apa dasar penamaan nama-nama daerah yang terdengar lucu di Jawa Timur?
BACA JUGA: Disperdagin Kota Kediri Bantu IKM Dapatkan Sertifikat Halal
Simak ulasannya yang telah dirangkum Beritajatim berikut ini:
Berikut sebanyak 5 nama desa di Jatim yang memiliki nama unik dan terdengar lucu.
1. Desa Malingmati
Desa Malingmati berada di Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Kesan pertama ketika mendengar nama desa ini, di pikiran orang awam langsung terlintas pada maling ‘pencuri’ yang meninggal.
BACA JUGA: Makanan Khas Lumajang, Bisa Dijadikan Oleh-oleh Unik
Melansir blokBojonegoro, nama Desa Malingmati berawal dari kisah zaman dahulu di daerah tersebut. Diceritakan ada seseorang yang memiliki ilmu kanuragan tinggi. Ia menggunakan kekuatannya untuk mencuri dan hasilnya diberikan kepada kaum-kaum miskin dan tertindas. Nama orang tersebut adalah Maling Gentiri.
Maling Gentiri memiliki hati yang budiman. Namun pada suatu waktu datanglah seorang pendatang yang juga gemar mencuri. Karena sebuah perkara mereka berdua melakukan pertarungan. Pada akhirnya salah satu dari mereka dinyatakan tewas (kalah).
Selain itu Desa Malingmati juga memiliki mitos. Apabila ada maling yang mencuri atau lewat daerah tersebut pasti akan menemui kesialan.
2. Desa Nglawak
Namanya yang unik, membuat sebagian besar orang terbahak ketika mendengar nama desa ini untuk pertama kali. Desa Nglawak ini berada di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk.
BACA JUGA: Hakim Cecar Alasan Kepala Bappeda Pemprov Jatim Tidak Cek Nama Pokmas
Area desa Nglawak tidak begitu luas, dan jumlah penduduknya tidak terlalu padat. Namun desa ini terkenal karena namanya. Beberapa sumber portal berita menuliskan bahwa nama Ngelawak berasal dari penduduknya yang memang gemar “ndagel/melucu” hingga terkenal sebagai desa Nglawak.
3. Desa Pocong
Desa Pocong berada di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan. Namanya yang terdengar mistis ternyata juga identik dengan asal usulnya.
Salah satu desa tertua di Pulau Madura ini, konon asal mulanya adalah hutan belantara yang sangat angker, karena tidak pernah dijamah manusia. Mitosnya penduduk yang menempati desa ini pertama kali sering melihat penampakan hantu pocong.
Bahkan ceritanya selama 40 hari setiap malam, warga pada kala itu diteror pocong. Penduduk yang ketakutan pun menutup rumah rapat-rapat dan menaruh jimat agar tidak diteror hantu pocong tersebut.
Sementara itu untuk cerita versi menurut tetua desa, nama Desa Pocong diambil dari sebuah cerita mengenai munculnya sumber air pertama dari pohon pucang.
Konon katanya dulu ada sebuah pohon pucang yang memunculkan sumber air di akar-akarnya . Awalnya desa ini disebut Desa Pucang, namun lambat laun berubah menjadi Desa Pocong.
BACA JUGA: Tujuh Saksi Diperiksa di Sidang Dugaan Suap Hibah DPRD Jatim
4. Desa Pesing
Desa Pesing terletak di Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Desa ini selain terkenal dengan namanya, juga terkenal karena ternyata kampung halaman Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko.
Mengenai namanya yang pesing berarti bau kencing, Bardi, seorang warga setempat, tak menampik jika nama desanya memang diambil dari pesing yang artinya aroma tak sedap dari air kencing.
Menurutnya, sebelum kemerdekaan, daerah ini masuk dalam kawasan pabrik gula Purwoasri. Aroma yang tidak sedap diakibatkan dari kotoran sapi, yang mana hewan ini dimanfaatkan untuk menarik cikar, alat untuk pengangkut tebu.
Sejak tahun 1930an, sejumlah warga telah menempati desa tersebut. Mereka kebanyakan adalah pasukan Laskar Diponegoro yang lari dari Kudus Jawa Tengah. Termasuk keluarganya.
5. Desa Toket
Jangan terlalu buru-buru salah sangka, Desa Toket memang ada. Tepatnya terletak di Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan. Siapa sangka, nama desa yang terkesan vulgar ini terkenal sebagai penghasil batik di Pamekasan, loh.
Desa Toket yang luasnya sekitar 544 hektar dengan jenis tanah persawahan dan perkebunan ini dihuni sama 4768 jiwa penduduk. Mereka tersebar di 5 dusun.
Mayoritas penduduk di desa ini berprofesi sebagai pengrajin batik tulis. Batik produksi asal desa ini juga terkenal berkualitas baik dan layak ekspor.
Demikianlah lima nama desa unik dan lucu di Jawa Timur. Nama-nama yang unik dan ikonik mudah diingat dan menjadi ciri khas tersendiri. (kai/ian)