Banner PDIP Dicopot Tim Ibas Magetan, Ini Pernyataan Banteng Jatim

Magetan (beritajatim.com) – Viral beredar kabar pencopotan banner ucapan selamat menjalankan ibadah puasa milik PDI Perjuangan dicopot sepihak oleh tim Ibas dari Partai Demokrat di Desa Tunggur, Kecamatan Lembeyan, Magetan.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jatim, Deni Wicaksono, menyesalkan aksi sepihak Partai Demokrat tersebut.

“Kita boleh berkompetisi sebagai bagian dari demokrasi, tapi please jangan menghalalkan segala cara. Masak banner ucapan selamat berpuasa dari PDI Perjuangan dicopot sepihak. Kita pakai cara yang fair lah, tidak perlu merusak alat milik partai lain,” ujar Deni kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).

Deni mengatakan, fenomena pencopotan banner PDIP juga ditemui di banyak tempat, selain di Magetan. “Saya juga dapat info dari kawan-kawan di sejumlah kabupaten, banner dan spanduk kita dicopot sepihak. Kita masih mencari tahu apakah ini sama dengan kejadian di Magetan atau bagaimana,” ujar anggota DPRD Jatim tersebut.

Baca Juga:

PDIP Tunjuk Anak Mensos Risma sebagai Ketua Banteng Muda Indonesia Surabaya

Deni lantas membeber kronologi pencopotan banner PDIP oleh Partai Demokrat. Pada Sabtu, 25 Maret 2023, sekira pukul 16.00 WIB, berdasarkan informasi di Desa Tunggur, Lembeyan, Magetan, telah terjadi pencopotan banner ucapan selamat menjalankan ibadah puasa yang dipasang PDIP oleh orang tidak dikenal menggunakan kendaraan mobil berlogo Partai Demokrat. Selanjutnya di tempat yang sama telah diganti oleh banner ucapan selamat menjalankan ibadah puasa dari Partai Demokrat.

Deni mengatakan, pencopotan banner milik PDIP oleh tim Ibas dan Partai Demokrat telah diakui oleh Budi yang merupakan tim dari pihak Ibas, yang tak lain adalah anak dari Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, serta adik dari Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

“Dari pihak sana sudah mengakui bahwa ada pencopotan banner PDIP secara sepihak. Kami sangat menyesalkan perilaku politik yang menghalalkan segala cara seperti ini. Semestinya Mas Ibas paham bahwa cara-cara seperti ini justru bikin gaduh masyarakat dan malah merusak demokrasi,” ujar Deni.

Deni mengatakan, atas permasalahan tersebut, PDIP telah memaafkan tim Ibas dan Partai Demokrat. Bahkan, jajaran pengurus PDIP mengerem keinginan para kader di akar rumput untuk terus memproses masalah ini ke jalur hukum. Langkah arif PDIP yang memaafkan tersebut, lanjut Deni, karena ingin mengutamakan ketenangan masyarakat terutama dalam rangka menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

“PDI Perjuangan menyesalkan, tapi memaafkan. Sekali lagi kita berharap dan mengimbau agar jangan menghalalkan segala cara untuk menang. Kalau melihat gaya yang seenaknya sendiri begini, jangan-jangan betul dulu ada dugaan kecurangan manipulasi suara di Pacitan dan Ponorogo oleh partai tertentu sebelum PDI Perjuangan menjadi pemenang,” ujar Deni.

Terpisah, Kapolsek Lembeyan AKP Sunarto mengaku sudah mempertemukan kedua perwakilan partai di kantor Polsek setempat. Keduanya pun diajak untuk berdamai disaksikan forkopimcam.

“Dari pihak partai yang mencopot banner itu sudah meminta maaf secara terbuka dan secara lisan. Kemudian mereka bersedia memasang kembali baliho yang sudah dilepas oleh mereka. Pun, dari pihak partai yang balihonya dicopot sudah memaafkan tindakan tersebut dan kini balihonya sudah dipasang kembali,” kata Sunarto pada beritajatim.com, Selasa (28/3/2023)

Sunarto mengatakan jika keduanya sepakat tidak ada lagi masalah yang dipersoalkan pasca mediasi. Pun, kedua belah pihak sudah menerima pernyataan dari mediasi. “Jadi, persoalan ini sudah klir,” pungkas Sunarto. (fiq/ted)