Surabaya (beritajatim.com) – Pembahasan mengenai Jawa Timur yang diusulkan pindah ibu kota, beberapa waktu ini ramai terdengar.
Berdasarkan pantauan Beritajatim, beberapa forum online dan komunitas mulai memperdebatkan perihal wacana pemindahan ibu kota Jawa Timur.
Ada beberapa artikel rujukan yang banyak dibawa dalam perdebatan tersebut, salah satunya artikel dari Tiara (Kontributor Mojok), yang didalamnya memuat tulisan mengenai opini bahwa sudah saatnya Surabaya pensiun sebagai ibu kota Jawa Timur, dan memilih Malang sebagai penggantinya.
Baca Juga: Alasan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Termasuk Tragedi Kanjuruhan?
Dari artikel tersebut, kemudian bermunculan artikel sejenis yang menginginkan pergeseran Surabaya sebagai ibu kota Jawa Timur, dan digantikan daerah yang lain.
Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang cukup besar. Ada 38 daerah yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota, dengan ibu kota Provinsi Jawa Timur yaitu Kota Surabaya.
Melihat dari ramainya wacana perpindahan ibu kota Jawa Timur ini, mengingatkan kita bahwa Ibu Kota Jawa Timur sempat pindah bahkan hingga sebelas kali.
Hal ini berkaitan dengan peristiwa sejarah 10 November 1945 di Surabaya, di mana pahlawan dan arek-arek Surabaya memperjuangkan kemerdekaan.
Baca Juga: Kota Madiun Jadi Kota Lengkap Pertama di Jatim, Begini Penjelasannya
Melansir artikel Yousri Nur Raja Agam MH, wartawan senior Indonesia yang menuliskan kembali sejarah ini. Terhitung sejak tanggal 11 November 1945, ibukota Provinsi Jawa Timur “tergusur” dari Kota surabaya ke luar kota.
Pada saat itu, Gubernur Jawa Timur RMTA Suryo beserta pegawai pemerintah “terpaksa” pindah kantor ke berbagai tempat di luar kota Surabaya, demi menghindari hal-hal yang membahayakan. Selama pengungsian tersebut, terjadi tiga kali penggantian Gubernur Jawa Timur. Pertama kali Gubernur Suryo diganti oleh dr.Moerdjani dan kemudian diganti oleh Samadikun.
Ada total 11 daerah yang sempat menjadi ibukota Jawa Timur di luar Kota Surabaya, sejak tanggal 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949.
Baca Juga: Untag Surabaya Kaji Kasus Ledakan Septic Tank di Jakarta
Daerah-daerah tersebut ialah:
1. Sepanjang, Kewedanaan Taman, wilayah Kabupaten Sidoarjo
2. Mojokerto
3. Kediri
4. Malang
5. Blitar
6. Kembali ke Malang
7. Jombang dan terus ke satu tempat
8. Bojonegoro
9. Madiun
10. Nganjuk
11. Kembali ke Surabaya (Setelah Penyerahan Kedaulatan oleh Pemerintah Hindia Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia Serikat tahun 1949)
Pemindahan Ibu Kota Jawa Timur, selama kurun waktu 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949, terjadi berkali-kali sebab serangan dan intervensi oleh sekutu.
Perpindahan Ibu Kota ini juga hanya terjadi secara defacto, sebab prakteknya pada waktu itu tokoh-tokoh pemerintahan Jawa Timur berpencar dan tidak hanya berpusat pada satu daerah saja. (kai/ian)