Anies Baswedan Sebut Ada Desa Pejuang di Ponorogo

Ponorogo (beritajatim.com) – Beberapa hari lalu, Anies Baswedan berkunjung ke Kabupaten Ponorogo. Bumi Reog disebutnya menjadi tempat berujung dia dari tirakat yang dilakukan sejak awal bulan Ramadhan lalu. Di Ponorogo, Anies kembali menuju desa yang disebutnya dulu menjadi desa sebagai suplayer pejuang untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Yakni Desa Tegalsari di Kecamatan Jetis atau 8,6 kilometer dari pusat kota Ponorogo.

“Saya nyambung dengan Desa Tegalsari karena kebetulan diberi amanah untuk merawat rumah Joglo, yang dulunya milik Kiai Muhammad Besari Tegalsari,” kata Anies Baswedan, ditulis Sabtu (15/04/2023).

Setelah berkunjung, Ia baru mengerti bahwa Tegalsari merupakan suatu tempat dimana asal muasal konsep mondok. Dimana mondok itu artinya datang dari tempat jauh, dan ke sini untuk tinggal. Kata mondok juga dari kata terjemahan atau serapan dari kata Fondok dari Bahasa Arab. Yang artinya boarding, tempat bermalam atau tempat tinggal.

Sebab, Tegalsari dulu ada pondok pesantren (ponpes) yang pertama di Ponorogo dan bisa juga pertama di Jawa, yakni Ponpes Gebang Tinatar, yang didirikan oleh Kiai Ageng Muhammad Besari pada medio tahun 1600-an.

“Ini merupakan cikal bakal sebuah tempat yang penuh dengan sejarah,” katanya.

Anak keturunan atau yang pernah mondok di Ponpes Gebang Tinatar sebagai pejuang. Baik itu pejuang agama Islam, maupun pejuang kemerdekaan. Sebut saja Hadi Oemar Said (HOS) Cokroaminoto, masih mempunyai garis keturunan dari Kiai Ageng Muhammad Besari. Bahkan orangtua HOS Cokroaminoto dimakamkan di Tegalsari. Ada juga Sentot Prawirodirjo, Kiai Mojo dan masih banyak lagi. Semuanya merupakan pejuang untuk memerdekakan bangsa ini dari tangan penjajah.

“Tegalsari sebuah desa penuh sejarah. Dulunya menjadi suplayer pejuang,” katanya.

Selama berada di Tegalsari, Anies Baswedan melakukan berbagai kegiatan, seperti syukuran atas selesainya renovasi Ndalem Guron, rumah yang dulunya milik keturunan Kiai Besari yang sebelumnya nyaris dibongkar.

Kemudian pada malam 23 Ramadhan, dia melakukan iktikaf dan salam lail di Masjid Jami Tegalsari. Anies Baswedan juga tidak lupa ziarah ke Makam Kiai Ageng Muhammad Besari yang letaknya di belakang Masjid Jami Tegalsari. [end/but]