Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengajak 65 anak yatim piatu dan disabilitas untuk berbelanja di salah satu outlet yang ada di Sunrise Mall Kota Mojokerto. Puluhan anak yatim piatu dan disabilitas itu, tampak bahagia saat memilih baju dan keperluan untuk lebaran.
Raut bahagia tampak terpancar dari wajah anak-anak tersebut. Secara langsung, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini dengan telaten memilihkan satu per satu baju lebaran untuk anak-anak tersebut. Mulai dari model, motif, warna maupun size yang pas untuk mereka.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto tertawa lebar saat salah satu anak yatim piatu tersebut menunjukkan sepatu yang diinginkan. Ini lantaran sepatu yang diambil tersebut keduanya sisi kiri semua. Ning Ita (panggilan akrab, red) ini pun meminta Sales Promotion Boy (SPG) untuk mencarikan pasangannya.
BACA JUGA:
Berkelahi, Diduga Kades dan Warga Kost Gedangan Sidoarjo Viral di Tik Tok
Namun setelah yang dicari dapat ditemukan sesuai ukuran dan modelnya, anak tersebut menghilang. Sehingga membuat Ning Ita pun mencari keberadaan anak tersebut. Agenda tersebut merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun jelang Hari Raya Idul Fitri.
“Seperti tahun sebelumnya, kita juga berbagi kebahagiaan kepada anak-anak kita yang mungkin kondisinya tidak seberuntung seperti kita. Anak yatim piatu, anak berkebutuhan khusus kita ajak berbelanja kebutuhan mereka dalam rangka menghadapi perayaan Idul Fitri,” ungkapnya, Minggu (16/4/2023).
Masih kata Ning Ita, sudah menjadi budaya bangsa Indonesia jika anak-anak saat lebaran identik dengan baju lebaran. Dengan baju baru, sepatu baru, sandal baru, menjadi kewajiban saat lebaran. Bagi orang tua yang kurang mampu mencukupi kebutuhan anak-anaknya bukan hal yang mudah.
“Maka kita mencoba berbagi, meringankan kebutuhan orang tua, singel parent maupun orang tua dari anak berkebutuhan khusus ini supaya bisa sama-sama tersenyum bahagia di saat menghadapi perayaan lebaran atau Idul Fitri 1444 H ini. Ini merupakan agenda rutin yang di support dari Baznas,” katanya.
Ning Ita menjelaskan, ada sebanyak 65 anak yatim piatu dan disabilitas. Ini lantaran Pemkot Mojokerto mempunyai program orang tua asuh dengan pendanaan dari alokasi anggaran Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto sehingga khusus bulan Ramadhan untuk pembelian keperluan anak-anak dalam rangka Lebaran.
“Boleh baju, sepatu, sandal, tas. Biar anak-anak yang memilih sendiri. Saat ini, yang saya ajak kesini ada 65 anak. Anak yatim, anak piatu dan berkebutuhan khusus kategori dhuafa yang masuk dalam program orang tua asuh,” jelasnya.
Salah satu anak disabilitas, Abdullah Nabil El Faras (10) mengaku bahagia bisa berbelanja baju lebaran bersama Wali Kota Mojokerto. “Senang, bahagia. Alhamdulillah terima kasih Bu Wali sudah dibelikan saya baju lebaran. Tadi dapat tiga, kaos buat lebaran,” ujar siswa kelas IV ini. [tin/kun]