Sarasehan Harlah Ke-71 Pergunu Lamongan, Guru Jadi Pelopor Gerakan Ramah Anak

Lamongan (beritajatim.com) – Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC. Pergunu) Kabupaten Lamongan menggelar kegiatan Sarasehan Pendidikan Profesi serta Program Technopreneur, di Aula SMK NU 1 Lamongan, Simo, Sungelebak, Karanggeneng, Lamongan.

Selain itu, sarasehan ini juga digelar dalam rangka silaturahmi bersama pada rangkaian Harlah ke-71 Pergunu. Kegiatan sarasehan bertajuk “Guru Mulia Membangun Peradaban Dunia” ini dihadiri oleh beberapa tokoh pendidikan dan para praktisi pendidikan.

Adapun mereka yang hadir di antaranya Dr. Aris Adi Leksono, M.Pd, selaku Sekjen PP. Pergunu yang juga menjabat sebagai Anggota KPAI, serta seluruh Pengurus Cabang (PC), Pengurus Anak Cabang (PAC) Pergunu dan peserta sarasehan dari jajaran Pergunu yang berjumlah sekitar 300 orang.

Ketua PC. Pergunu Lamongan, Suroto, S.Ag menyampaikan bahwa sarasehan ini merupakan salah salah satu kegiatan yang digelar dalam rangkaian Harlah ke-71 Pergunu. Pihaknya mengajak kepada para guru untuk bergabung bersama Pergunu dan terus berkhidmat kepada umat melalui Pergunu.

“Pergunu merupakan organisasi profesi yang diakui oleh pemerintah, sama halnya seperti PGRI, PGSI, dan lainnya. Sehingga guru-guru NU tidak perlu ragu dan khawatir jika bergabung ke dalam Pergunu,” ujar Suroto, di hadapan seluruh peserta, ditulis Rabu (26/4/2023).

Ramai Program Beasiswa Perintis Dipersoalkan, Pergunu Lamongan Angkat Bicara

Sementara itu, Sekjen PP. Pergunu dan Anggota KPAI, Dr. Aris Adi Leksono, M.Pd yang berkesempatan menjadi narasumber dalam sarasehan ini menyampaikan bahwa guru merupakan profesi yang mulia. Ciri dari kemuliaan guru, sebut Aris, adalah keikhlasan itu sendiri.

Dalam materinya, Aris juga berpesan kepada para guru yang hadir agar terus meningkatkan kompetensinya. Dengan begitu, kualitas para guru akan semakin baik, utamanya di Kabupaten Lamongan.

“Guru harus berusaha berjuang meningkatkan kompetensinya. Jadilah guru terbaik atau tidak sama sekali. Selain itu, guru juga mempunyai peran dan tanggung jawab yang tinggi dalam profesinya,” pesannya.

Lebih lanjut, Aris juga menegaskan tentang pentingnya perlindungan terhadap peserta didik dari segala bentuk kekerasan pada satuan pendidikan. Menurutnya, pendidikan dipersiapkan untuk mencetak generasi emas di masa depan.

Tak hanya itu, Aris berkata bahwa guru juga harus menjadi pelopor bagi gerakan ramah anak, dengan mewujudkan satuan pendidikan yang aman, nyaman, bersih, sehat dab inklusi.

“Di tangan anak-anak hari ini, kemajuan Indonesia diamanatkan. Anak didik kita jangan di rusak masa depannya dengan tiga dosa besar pendidikan, yakni perundungan/bullying, kekerasan seksual dan intoleransi. Sehingga dalam dirinya harus tertanam karakter baik untuk saling melindungi,” terangnya.

Sekadar diketahui, di penghujung kegiatan sarasehan ini juga dilakukan pembagian bingkisan Hari Raya Idul Fitri 1444 H kepada sejumlah pihak yang hadir.[riq/ted]