Surabaya (beritajatim.com) – Berikut merupakan data perbandingan pendapatan perkapita Jawa Timur jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya yang ada di Pulau Jawa.
Produk domestik regional bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah.
Menghitung PDRB bertujuan untuk membantu membuat kebijakan daerah atau perencanaan, evaluasi hasil pembangunan, dan lainnya yang berhubungan dengan proses birokrasi. Sekaligus dapat menjadi acuan penilaian tingkat kekayaan atau kemakmuran suatu wilayah.
Baca Juga: Inilah 20 Pemain Timnas U-22 Juara SEA Games 2023
Laporan PDRB Jawa Timur tahun 2022 terhitung cukup tinggi apabila dibandingkan dengan beberapa provinsi di Indonesia. Namun berapakah perbandingan nilai PDRB Jawa Timur apabila dibandingkan dengan provinsi-provinsi di pulau Jawa? Berikut ulasannya.
berikut pendapatan provinsi-provinsi di Pulau Jawa Tahun 2022 dalam US Dolar, dihitung dari PDRB perkapita dilansir Beritajatim.com dari data Badan Pusat Statistik.
1. DKI Jakarta
PPP (Purchasing Power Parity): 62.071
Nominal: 20.093
2. Jawa Timur
PPP: 13.946
Nominal: 4.469
3. Banten
PPP: 12.817
Nominal: 4.107
Baca Juga: Raih Emas Sepakbola, Sananta dan Fajar Top Skor SEA Games 2023
4. Jawa Barat
PPP: 10.305
Nominal: 3.302
5. DI Yogyakarta
PPP: 9.256
Nominal: 2.666
6. Jawa Tengah
PPP: 8.586
Nominal: 2.839
Dari data di atas Jawa Timur berada di urutan kedua dengan total PDRB Rp66,04 juta.
Meski begitu, terlihat jelas bahwa ada sekat yang cukup jauh antara DKI Jakarta dan Jawa Timur, serta provinsi lainnya.
Baca Juga: Antusias Nobar di Rumah Kapten Timnas Indonesia Rizky Ridho
Dalam daftar tersebut juga nampak bahwa PDRB per kapita Jawa Tengah merupakan yang terendah di Pulau Jawa pada tahun 2022.
Sedikit di atas Jawa Tengah adalah DI Yogyakarta yang memiliki PDRB per kapita sebesar Rp42,13 juta. Diikuti Jawa Barat Rp49,03 juta, Banten Rp60,67 juta.
Sementara itu, rata-rata pendapatan per kapita nasional mencapai Rp62,24 juta per tahun. Dari rata-rata ini, hanya DKI Jakarta dan Jawa Timur yang mencapai rata-rata nasional.
Sebagai informasi, faktor yang mempengaruhi banyaknya PDRB beragam, termasuk perbedaan jumlah penduduk.
PDRB per kapita, seperti yang dituliskan pada awal artikel merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu wilayah.
Maka dari itu, setiap Provinsi akan berupaya menaikkan PDRB. Karena semakin besar pendapatan per kapita maka, ada kemungkinan daerah tersebut memiliki tingkat pembangunan dan pendapatan penduduk yang tinggi. (kai/ian)